Friday, May 20, 2011

HOME » , , » Makna Penting Pendidikan

Makna Penting Pendidikan

Agama Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin, Allah mengutus khotmul Anbiya Baginda Nabi dan Rasulullah Muhammad SAW guna memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia serta memeberikan jalan terang bagi umat manusia di seluruh dunia untuk kembali kepada Allah SWT. Dalam kurun waktu kurang lebih selama dua puluh tiga (23) tahun Nabi Muhammad SAW membina dan memperbaiki manusia melalui jalur pendidikan. Nabi Muhammad SAW melalui pendidikanlah, beliau mampu mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Sehingga dengan Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa amaliah sholihah yang terbingkai dengan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengelola dan memanfaat alam semesta beserta isinya. Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan fil ardi itu bisa diwujudkan, hingga akan menjadi sebuah keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman, akal akan berjalan tanpa kontrol dan arah sehingga akan melahirkan kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia. Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya agar supaya alam semesta ini bisa menjadi sebuah keberkahan bagi alam dan seisinya.

Sedemikian pentingnya ilmu, maka tidak heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi baik di sisi Allah, maupun manusia. Hal ini juga telah diljelaskan dalam QS. Al Mujadilah (58) : 11). akan makna pentingya pendidikan Islam. Bahkan syaithan akan kewalahan terhadap orang muslim yang berilmu, karena dengan ilmunya, maka ia tidak akan mudah untuk terpedaya oleh tipu daya syaithan. Muadz bin Jabal ra. berkata: “Andaikata orang yang berakal itu mempunyai dosa pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari dosa tersebut namun sebaliknya, andaikata orang bodoh itu mempunyai kebaikan dan kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya ia cenderung tidak bisa mempertahankannya sekalipun itu hanya seberat biji sawi.” Ada yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” kemudian beliau menjawab, “Sesungguhnya jika orang berakal itu tergelincir, maka ia segera menyadarinya dengan cara bertaubat dan menggunakan akal yang dianugerahkan kepadanya. Tetapi orang bodoh itu ibarat orang yang membangun dan langsung merobohkannya karena kebodohannya ia terlalu mudah melakukan apa yang saja yang dapat merusak amal shalihnya.”

Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya nur Islam. Maka dari itu, manusia butuh terapi agar bisa menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT (insan Kamil). Kemuliaan manusia terletak pada akal yang dianugerahi Allah, bukan pada hal yang nampak (materi). Dengan akalnya, maka manusia akan menggunakannya untuk mendidik dirinya sehingga memiliki ilmu untuk mengenal-mengetahui Sang Maha Penciptanya dan makna ibadah serta beribadah kepada-Nya dengan benar. Salah satu sebabnya mengapa Nabi Muhammad SAW menggunakan metode pendidikan untuk memperbaiki manusia, karena dengan pendidikanlah manusia memiliki ilmu yang benar. Dengan demikian, ia terhindar dari ketergelinciran pada maksiat, kelemahan, kemiskinan dan terpecah belah.

Arti pentingnya Pendidikan Islam, pendidikan memiliki arti penting dalam kehidupan manusia terlebih pendidikan Islam. Pendidikan merupakan kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan dilhami dengan baik. Tidak heran jika sekarang ini pemerintah mewajibkan program dua belas tahun (12 Thn), supaya masyarakat Indonesia menjadi pandai dan beradab. Pendidikan juga merupakan metode pendekatan yang sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki fase tahapan dalam pertumbuhan, sehingaa masyarakat mengetahui dan memahami akan makna pentingnya pendidikan serta arti penting pendidikan Agama Islam. .

Dalam Islam, Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga) tahaan aktivitas, yaitu: Tilawah (membacakan ayat suci Allah), tazkiyah (mensucikan diri-jiwa) dan ta’limul kitab wa sunnah (mengajarkan al kitab dan al hikmah). Pendidikan dapat merubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik disebabkan pendidikan mempunyai kelebihan. Pendidikan mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang komprehensif, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada role of game agama Islam (syari'ah). Hasil dari pendidikan Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak beramal.

Pendidikan Islam terangkup dalam 3 aspek, yakni pendidikan ruhiyah, fikriyah (pemahaman/pemikiran) dan amaliyah (aktivitas). Iman-Ilmu-Amal, Beriaman-Berilmu-Beramal, atau secara sederhananya Muslim-Intelektual-Profesional. Nilai Islam ditanamkan dalam individu membutuhkan tahapan-tahapan, selanjutnya dikembangkan kepada pemberdayaan di berbagai sektor dan aspek kehidupan manusia. Sehingga potensi yang dikembangkan mampu untuk diarahkan pada aktualisasi potensi dengan memasuki berbagai aspek kehidupan. Hal ini Dalam Alqur;an juga telah dijelaskan, didalam Surat Ali Imran: 103.

Melalui pendidikan Rasulallah SAW mengajarkan ajaran Allah SWT dengan bersandar dan bersumberkan pada kitabullah Al Qur’an karim, diamana Al-qur'an dijadikan sebagai rujukan dan pendekatan supaya dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar baik itu sadar dalam aspek nalar tetapi juga sadar nuraninya, bahwa Allah adalah Ilah (Tuhan). Tiada tuhan, selain Tuhan (perjanjian Primordial). Sehingga Atsar/dampak yang akan dirasakan oleh manusia adalah kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Adapun hasil dari ilmu pngetahuan yang diperoleh manusia, sebenarnya sangatlah banyak sekali yakni kenikmatan yang besar; yaitu pengetahuan, nilai, kesadaran, harga diri, kekuatan dan persatuan.

Tujuan utama dalam pendidikan Islam yakni supaya manusia memiliki  gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan komprehensif/kaffah serta mempunyai kesadaran akan arti penting  pendidikan, khususnya Islam. Interaksi di dalam diri manusia memberi pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah, prilaku dan perbuatannya sehingga nantinya akan melahirkan sebuah akhlaq (Mahmudah-Madzmumah). Akhlaq harus dilatih melalui latihan amaliyah dan aqliyah, adapun latihan yang bersifat amaliyah bisa dilakukan dengan cara membaca dan mengkaji Al Qur’an, sholat sunah, sholat lima waktu (Sholat wajib), shoum (puasa) sunnah, berhubungan dengan keluarga dan masyarakat (muamalah/bersosial). Semakin sering melakukan latihan amaliyahnya, maka semakin banyak pula amalnya serta semakin mudah dalam melakukan kebajikan. Apabila latihan amaliyah maupun aqliyah sering dilakukan, maka nantinya secara tidak langung akan membentuk karakter kepribadian seseorang karena dengan sering melakukan latihan amaliyah-aqliyah kepribadian diri akan terbentuk secara alamiyah sehingga mungkin akan terjadi ketika latihan itu dilakukan maka latihan tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup seseorang.

Pendidikan Islam ditilik menurut bahasa Arab adalah tarbiyah Islamiyah, dimana keterpaduan antara tarbiyah dan islamiyah (tarbiyah-Islamiyah). Tarbiyah Isalamiyah merupakan hak dan kewajiban yang paling asas "need axisment" dalam setiap manusia yang ingin selamat dan bahagia dunia-akhirat. Sebagimana yang telah diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa Rasulullah SAW pernah bersanda: “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai akhir hayat.” Jadi menuntut ilmu guna mendidik, memahami, menelaah Islam tidak ada istilah istirahat bahkan berhenti, semaki banyak ilmu yang peroleh seseorang maka semakin tinggi pula godaan serta tanggung jawab untuk meneruskan kepada orang lain untuk mendapatkan kenikmatan ilmu, disinilah letak dari kesinambungan dalam Pendidikan Islam. Kita bagi umat Islam tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah "3 amal yang tak pernah padam.terputus", salah satunya Ilmu yang bermanfaat.

Selain merupakan kewajiban, kegiatan dididik-mendidik, belajar-mengajar ataupun latih-melatih merupakan suatu usaha agar dapat memiliki ma’dzirah (alasan) untuk berlepas diri bila kelak diminta pertanggungjawaban Allah SWT yakni telah dilakukan usaha optimal untuk memperbaiki diri dan mengajak orang lain pada kebenaran sesuai ad-diin yang diajarkan Rasulullah SAW.

Adapun makna penting pendidikan guna menghasilkan Pendidikan Islam yang berkesinambungan maka dibutuhkan beberapa sarana, baik yang pendidik ataupun peserta didik, yakni:
  1. Istiqomah; Setiap beraktivitas manusia harus tetap istiqomah, terus belajar dan menggali ilmu Allah, tidak ada kata tua dalam belajar dan tidak ada kata terlambat untuk belajar., QS. Hud (11) : 112, QS. Al Kahfi (18) : 28
  2. Disiplin dalam tanggung jawab; Dalam belajar tentu kita membutuhkan waktu untuk beraktivitas. sekiranya salah satu dari organ tidak hadir, organ akan pincang sehingga itu akan mengganggu proses pendidikan.
  3. Menyuruh memainkan peran dalam pendidikan; Kita semua dituntut untuk memerankan diri sebagai seorang guru-murobbi pada saat-saat tertentu, memerankan fungsi mengayomi, saat yang lainnya berperan sebagai teman. Demikiannya semua peran digunakan untuk memaksimalkan kegiatan pendidikan dan kaderisasi




Artikel Terkait LAH:

0 comments:

Post a Comment

Salam Ukhuwah, setelah baca tulisan Insan Cita Kom. LAH jangan lupa tinggal jejak dengan berkomentar di bawah ini yah kawan. YAKISA, Yakin Usaha Sampai.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...